
“Bacalah ia dari belakang dan kau akan menemukan aku.”
Buku ini berisi kumpulan dongeng tentang perempuan-perempuan yang tak patuh. Intan Paramadhita mengolah genre horror, mitos, dan cerita-cerita lama dalam perspektif feminis.
Semua cerita horror berpusat pada perempuan yang berusaha melawan, yang menolak jadi korban, yang dianggap keji hanya karena berpijak pada kakinya sendiri dan menolak untuk dijatuhkan. Buku ini homage untuk novel-novel Abdullah Harahap, salah satu penulis horror terbaik di Indonesia, dimana ceritanya sarat akan horror dan seks. Penulisnya (Kak Intan, yes she’s my cousin and one of my favorite writers on earth. She wrote this when she was only 25 years old.)
Gue memang sangat mengidolakan semua karyanya. Critics about society has never been this good, that it touches you right. Senang akhirnya Sihir Perempuan dicetak ulang setelah 12 tahun lamanya. Terakhir baca pas tahun 2005, pas masih SMP. My parents think I wasn’t that young to read her novel besides I have read several sastra wangi since middle school. Haha. My parents didn’t know because they didn’t ‘curate’ what’s appropriate for me, at my age.
Second reading after 12 years brings a whole new experience. Sekarang sudah lebih bisa merasakan berbagai emosi campur aduk. Kalo dulu cuma “What? Why?”. Kalo sekarang, lebih bisa memaknai emosi yang muncul ketika baca: sedih, gelisah, perasaan kehilangan, marah, muak, etc. My favorite story since 2005 is ‘Mak Ipah dan Bunga-Bunga’. It never fails to gives chill down the spine!
Bagi yang pengen baca sastra yang seru, mind-blowing, getir, sedih, penuh darah dan setan, coba deh baca buku ini. Abis itu langsung baca Kumpulan Budak Setan ya! (Penulisnya Intan Paramadhita, Ugoran Prasad sama yours and only, Eka Kurniawan).